Memupuk Calon Pemimpin Lewat Beasiswa Bidikmisi, ADik, dan 3T

Banda Aceh – Mahasiswa Bidikmisi dan Afirmasi Pendidikan & 3T harus jadi contoh bagi mahasiswa lain yang berkecukupan secara ekonomi. Hal itu dikatakan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat melakukan Temu Mahasiswa Bidikmisi dan Afirmasi Pendidikan & 3T Wilayah Provinsi Aceh, Jumat (21/10) di auditorium Kampus Universitas Syiahkuala (Unsyiah).

Didepan sekitar 1200 mahasiswa yang hadir, Nasir menekankan bahwa mahasiswa penerima beasiswa tersebut merupakan teladan yang harus diikuti oleh mahasiswa yang lain.

Nasir melihat berdasarkan prestasi-prestasi akademik yang bagus dari para penerima beasiswa, dapat diyakini bahwa di masa depan para penerima beasiswa adalah pemimpin di masa depan.

“Bidikmisi, ADik dan 3T, anak-anaknya adalah anak-anak pandai. Karenanya itu adalah tanggung jawab negara, dan negara hadir agar anda sampai sukses di masa depan, harus menjadi contoh untuk mahasiswa lain,” ujarnya.

Dalam laporannya pada acara tersebut, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Intan Ahmad mengatakan Pemerintah melalui Kemristekdikti pada tahun 2016 ini sudah menggelontorkan anggaran yang sangat besar.

“Program Bidikmisi dimulai sejak tahun 2010, di mana hingga tahun 2016 ini tercatat lebih dari 353.000 mahasiswa yang memperoleh beasiswa ini,” jelasnya.

Intan menuturkan kebanyakan mahasiswa penerima beasiswa tersebut mempunyai prestasi yang luar biasa, kebanyakan dari mereka sekitar 50% secara nasional memiliki IPK yang rata-rata berada diatas 3,00. Menurutnya itu menandakan himpitan kemiskinan belum tentu berbanding lurus dengan kekurangan prestasi.

Intan juga menambahkan bahwa program-program tersebut sudah tepat sasaran. Untuk daerah Provinsi Aceh sendiri penerima beasiswa Bidikmisi dan ADik Papua & 3T pada semester genap 2016 sudah mencapai sekitar 12.292 mahasiswa.

Sementara itu, Rektor Unsyiah Syamsu Rizal menambahkan bahwa sampai saat ini Unsyiah sudah menerima sekitar lebih dari 5.000 orang bidikmisi dan sudah meluluskan sekitar 900 orang.

“Bagi sejumlah mahasiswa kami berikan pembebasan uang kuliah karena belum masuk ke bidikmisi, sekitar 700 orang sudah diberikan, meskipun kami belum dapat memberikan biaya hidup,” jelasnya.

Kedepan Nasir berjanji akan selalu berusaha untuk meningkatkan kuota maupun jumlah pembiayaan beasiswa yang meningkat dengan menggandeng Pemerintah Daerah maupun BUMN.

Pada kesempatan tersebut Nasir juga menyerahkan secara simbolis buku tabungan bagi para penerima beasiswa, kemudian melakukan dialog dengan para mahasiswa yang memiliki IPK tertinggi dan memberikan apresiasi kepada mereka berupa komputer jinjing. (DZI/KSKP)

Tinggalkan Balasan