Masa Depan Semakin Baik dengan Pendidikan Tinggi yang Semakin Baik
SEMARANG – “Selamat datang di kampus Undip tercinta ini,” ucap Ketua Senat menyambut para hadirin pada Peringatan Dies Natalis Universitas Diponegoro (Undip) ke-59 di Gedung Prof. Sudarto pagi tadi, Sabtu (15/10). Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia saat menghadiri Acara Puncak Peringatan Dies Natalis tersebut. Acara ini turut dihadiri pula oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad, Wakil Gubernur Jawa Tengah, segenap sivitas akademika serta alumni Undip dan perguruan tinggi di daerah Jawa Tengah.
Mengingat perjalanan panjang dan peran Undip sejak tahun 1957 serta melihat status prestisiusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), Undip dipercaya memiliki potensi besar menjadi salah satu PT yang dapat menciptakan masa depan lebih baik bagi Indonesia.
“Pendidikan tinggi merupakan garis depan pembangunan suatu bangsa, sehingga sudah selayaknya perkembangannya disesuaikan dengan trend global,” ujar Menteri Nasir.
Untuk itu, Menteri Nasir berharap agar Undip dapat terus membangun sinergitas serta kolaborasi penelitian lintas fakultas dan lintas institusi yang mampu menghasilkan inovasi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Daya Saing Bangsa
Tentunya kita berharap bahwa negara kita akan terus maju, sehingga betul-betul bisa masuk ke kategori negara innovation driven seperti yang telah dicapai negara maju. Pada saat itu, peran SDM, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi sudah sangat dominan dan menjadi tulang punggung daya saing nasional, jelas Nasir.
“Walaupun demikian, kita akui bahwa beberapa Universitas di Indonesia, termasuk Undip telah dapat berkontribusi terhadap daya saing bangsa melalui berbagai kontribusi dan hasil inovasi yang tercipta di kampus,” terang Nasir.
Menteri Nasir berharap Perguruan Tinggi di Indonesia dapat memberikan dampak yang positif terhadap kemajuan kesejahteraan dan sosial ekonomi Indonesia.
Masih mengenai daya saing bangsa, Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla dalam orasinya meminta Perguruan Tinggi untuk terus berinovasi demi mencapai daya saing bangsa yang lebih baik. “Perguruan tinggi harus memandang ke depan dengan bekerja keras sesuai dinamika yang berkembang,” tegasnya.
Wapres JK menambahkan, daya saing itu seperti pertandingan. “Bagaimana untuk lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat. Itulah 3 inti daya saing,” tekan Wapres pada kesempatan tersebut. (FLH)