Akademi Komunitas Menjadi Solusi Ciptakan Tenaga Kerja
BALEKAMBANG – Munculnya Akademi Komunitas di beberapa daerah merupakan hal baik dalam perkembangan pendidikan tinggi, setidaknya dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin mendapatkan pengetahuan dan keterampilan lebih dari SMA/SMK yang diharapkan benar-benar mampu untuk memiliki keahlian yang khusus dalam rangka terjun ke dunia kerja.
Menurut UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu (D1) atau diploma dua (D2) dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, berkesempatan untuk menghadiri wisuda perdana Akademi Komunitas Balekambang (AKB), di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Nalumsari Jepara, Jawa Tengah, pada Sabtu (8/10).
Pada sambutannya, Menristekdikti memberikan apresiasi atas kinerja AKB yang mampu menciptakan lulusan perdananya yang diharapkan kedepan akan mampu bersaing dalam menghadapi MEA.
“Saya mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilan saudara-saudara dalam menyelesaikan studi di AKB. Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh civitas akademika AKB atas kerja keras dan pengabdian dalam mendidik mahasiswa sehingga berhasil menyelesaikan studinya, dan dapat diwisuda pada hari ini,” ujar Nasir.
Menteri Nasir menambahkan Akademi Komunitas (AK) menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam usia yang termasuk usia angkatan kerja.
“Sekarang di usia 16 tahun sudah dikategorikan usia angkatan kerja, dengan AK ini dapat menjadi solusi untuk menciptakan dan memanfaatkan sebanyak-banyaknya sumberdaya manusia di usia 16 tahun yang sudah siap untuk menjadi tenaga kerja sesuai dengan bidang yang dipilih,” kata Nasir.
Direktur Akademi Komunitas Balekambang (AKB), Miftahudin, yang melakukan wisuda kepada 22 orang wisudawan yang berasal dari dua jurusan yaitu Teknik Komputer dan Jaringan serta Teknik Elektronika, menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan dan menjelaskan bahwa Akademi Komunitas Balekambang berbeda dengan Akademi Komunitas yang lainnya.
“Mengapa AKB berbeda dengan AK yang lain, karena salah satunya adalah seluruh mahasiswa berada di pesantren. Selain itu mereka juga dituntut untuk bisa memahami Kitab Kuning,” ucapnya.
Dirinya juga mempunyai harapan besar, bahwa nantinya Akademi Komunitas Balekambang, kedepan akan menjadi Perguruan Tinggi Balekambang yang berbasis pondok pesantren yang terbesar di Asia Tenggara. Ia menargetkan juga pada tahun 2017 dapat dibangun Sekolah Tinggi Balekambang serta tahun 2020 akan dibangun Universitas Balekambang. (Ard)