Berita Pendidikan
1
Pendidikan – The Tanjungpura Times
http://thetanjungpuratimes.com Good News Is Good News
Mon, 11 Jan 2016 03:31:34 +0000
id-ID
hourly
1
Hypnoprana Parenting Metode Didik Anak Melalui Energi Positif
http://thetanjungpuratimes.com/2016/01/08/hypnoprana-parenting-metode-didik-anak-melalui-energi-positif/ Fri, 08 Jan 2016 01:44:43 +0000
“Pontianak Explorer” Akan Berintegrasi Dengan SKPD
http://thetanjungpuratimes.com/2016/01/06/pontianak-explorer-akan-berintegrasi-dengan-skpd/ Wed, 06 Jan 2016 04:58:59 +0000
Pemkot Siap Luncurkan Aplikasi Android “Pontianak Explorer”
http://thetanjungpuratimes.com/2016/01/06/pemkot-siap-luncurkan-aplikasi-android-pontianak-smart-city/ Wed, 06 Jan 2016 02:44:09 +0000
Ilmuwan Coba Menguak Rahasia Halusinasi
http://thetanjungpuratimes.com/2016/01/04/ilmuwan-coba-menguak-rahasia-halusinasi/ Mon, 04 Jan 2016 11:35:20 +0000
Persiapan Masuk Sekolah
http://thetanjungpuratimes.com/2016/01/04/persiapan-masuk-sekolah/ Mon, 04 Jan 2016 04:00:40 +0000
Pesona Tugu Khatulistiwa
http://thetanjungpuratimes.com/2015/12/30/pesona-tugu-khatulistiwa/ Wed, 30 Dec 2015 05:23:34 +0000
thetanjungpuratimes.com) – Equator Monument atau Tugu Khatulistiwa Pontianak, yang berdiri sekitar lima kilometer sebelah utara dari pusat Kota Pontianak, Kalimantan Barat, hingga saat ini masih berdiri dengan megah.
Tugu Khatulistiwa Pontianak yang merupakan simbol titik nol derajat di dunia ini menjadi salahsatu objek wisata di Kalbar. Dalam catatan sejarahnya, titik nol derajat ini ditemukan pada tahun 1928 oleh sebuah Ekspedisi Astronomi Belanda, sebagai simbol titik nol derajat, maka didirikanlah Tugu Khatulistiwa ini.
Pada tahun 1938 atau sepuluh tahun kemudian, Tugu Khatulistiwa ini direnovasi dan dikembangkan kembali oleh seorang Arsitek Indonesia bernama Sylaban, sehingga menjadi seperti ini, dengan tidak mengubah Tugu Khatulistiwa asli yang berada di dalamnya.
Kejadian alam yang unik di lokasi Tugu Khatulistiwa ini dapat disaksikan dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 hingga 23 maret dan 21 hingga 23 september setiap tahunnya, tepat pukul 12 siang, biasanya disebut perayaan titik kulminasi atau hari tanpa bayangan.
Pada saat itu semua benda yang berada disekitar Tugu Khatulistiwa tidak memiliki bayangan dan puncak peristiwa titik kulminasi matahari ini dapat disaksikan hanya selama sekitar lima hingga sepuluh menit.
Sementara itu, para pengunjung dari Kalbar maupun dari luar Kalbar cukup antusias melihat Tugu Khatulistiwa ini, selain memiliki keistimewaan sebagai kawasan titik nol derajat di dunia, juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Menurut Walikota Pontianak, Sutarmidji, Pemerintah Kota Pontianak telah mendaftarkan Tugu Khatulistiwa ini sebagai benda Cagar Budaya ke UNESCO. “Hal ini dilakukan karena Tugu Khatulistiwa Pontianak terletak di tengah kota dan desain tugu yang mempunyai ciri khas tersendiri, selain itu untuk menjaga dan mengembangkan aset dan budaya Kota Pontianak,” terangnya.
(Mohammad/Mohammad)
]]>Usaha Pembuatan Miniatur Tugu Khatulistiwa
http://thetanjungpuratimes.com/2015/12/28/usaha-pembuatan-miniatur-tugu-khatulistiwa/ Mon, 28 Dec 2015 09:18:32 +0000
Kerajinan tangan khas Kalbar, berupa pembuatan miniatur Tugu Khatulistiwa Pontianak oleh Jafar bin Basri melalui “Usaha Mandiri” telah dilakukannya lebih dari 30 tahun yang lalu. Usaha pembuatan miniatur Tugu Khatulistiwa Pontianak yang terletak di jalan Adi Sucipto, Gang Haji Kasim, nomor 72 Pontianak ini dilakukannya bersama dengan 14 orang karyawannya. Miniatur Tugu Khatulistiwa Pontianak ini bisa dihasilkan oleh “Usaha Mandiri” sebanyak 200 hingga 250 buah dalam sepekan, dengan omzet 10 hingga 15 juta rupiah per minggu.
Menurut Ketua Usaha Mandiri yang juga anaknya Jafar bin Basri, Arie Pardi, miniatur Tugu Khatulistiwa Pontianak dapat dibuat dengan berbagai ukuran, mulai dari yang kecil hingga besar, dengan harga mulai dari 15 ribu hinggga 30 ribu rupiah per buah. “Selain dipasarkan di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak, miniatur Tugu Khatulistiwa ini juga dijual di Pusat Souvenir Kalbar yang terletak di jalan Pattimura Pontianak, selain itu sejumlah pedagang juga menjualnya hingga ke Negara tetangga Malaysia,” jelas Arie Pardi. Proses pembuatan miniatur Tugu Khatulistiwa Pontianak ini sendiri dimulai dari pengetaman kayu jenis jelutung, yang akan digunakan untuk tiang tugu dan pembuatan tapak. Selanjutnya pembuatan bola tugu, serta mandau dari bahan aluminium. “Tapak yang sudah jadi kemudian disusun untuk pemasangan tiang tugu, pemasangan lampu serta ditambah dengan pemasangan kaca, untuk selanjutnya dilakukan pengepakan, dan miniatur Tugu Khatulistiwa Pontianak ini siap untuk dipasarkan,” ungkap Arie Pardi. Sejauh ini, pemerintah daerah setempat berperan dalam mempromosikan miniatur Tugu Khatulistiwa ini dengan mengikuti berbagai pameran hingga keluar daerah. Untuk mengembangkan usahanya pembuatan miniatur Tugu Khatulistiwa Pontianak ini juga dibantu pendanaannya melalui program pembinaan di beberapa Badan Usaha Milik Negara di Kalbar. (Mohammad/Mohammad) ]]>