Memupuk Jiwa Entrepreneur Melalui Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia
Malang – Belmawa. Pembangunan suatu bangsa sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itulah penyelenggaraan Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) ini menjadi ajang pameran untuk menjalin jaringan usaha, pertukaraan ide-ide bisnis kreatif, dan melakukan sharing dengan wirausahawan yang telah sukses. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa Indonesia dapat selalu mengembangkan semangat kewirausahaan.
“Agar ekonomi meningkat di butuhkan skill yang berkualitas. Dosen dan mahasiswa harus selalu berdiskusi dan bekerja sama untuk menciptakan ide yang kreatif serta inovasi dengan kalkulasi yang tepat sehingga menjadi suatu usaha yang mempunyai nilai tambah, dan di harapkan dapat berkontribusi nyata dalam mencetak lulusan yang berjiwa entrepreneur sehingga mampu bersaing, dan akan membawa Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera,” ungkap Direktur Jenderal Pembelajaraan dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Intan Ahmad dalam memberikan sambutan sekaligus membuka acara Expo KMI ke-7 di Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang pada Kamis lalu (17/11).
Seseorang dengan jiwa entrepreneur adalah sosok yang tidak suka menyalahkan ketika ada masalah, tetapi akan berpikir untuk mencari solusi dan dan tidak pernah menyerah. Oleh karena itu Intan menekankan pada para generasi muda atau mahasiswa agar tidak bergantung kepada orang lain maupun bangsa lain. Intan menekankan agar mereka mampu menentukan masa depan sendiri dan sukses di masa depan.
Rektor Universitas Brawijaya dalam sambutanya menyampaikan bahwa salah satu misi Universitas Brawijaya adalah menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan/atau profesi atau vokasi yang berkualitas dan berkepribadian serta berjiwa dan/atau berkemampuan entrepreneur.
Jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini harus terus menerus dipacu baik dalam kuantitas maupun kualitas. Melalui Expo KMI ke-7 ini Intan menghimbau untuk terus memupuk jiwa entrepreneur dan selalu menerapkan budaya kreatif di lingkungan kampus, agar karya-karya inovatif civitas akademika dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara komersial di dunia industri. (SR/Editor/HKLI)