Anthropology Goes to School 2017

Pontianak, FISIP UNTAN, Program studi Antropologi Sosial, FISIP Universitas Tanjungpura untuk pertama kalinya mengadakan program Anthropology Goes to School. Acara diadakan di SMA Islamiyah Pontianak pada Senin (22/05/2017). Program Anthropology Goes to School bertujuan untuk memperkenalkan antropologi secara keilmuan dan praktik kepada para siswa SMA. Khususnya untuk para siswa kelas X dan XI yang satu tahun atau dua tahun mendatang akan bersiap untuk melanjutkan bangku perkuliahan.

Beberapa dosen dan mahasiswa Antropologi Sosial hadir dalam program Anthropology Goes to School. Diantaranya dosen yang menghadiri sekaligus menjadi pemateri adalah Dr. Hj. Hasanah, M.Ag, Diaz Restu Darmawan, S.Pd.,M.A., dan Agus Yuliono, S.Pd., M.A. Tema besar yang diusung dalam program ini adalah “Keberagaman Budaya Lokal”.

Diskusi semakin cair, santai dan menggembirakan ketika bersama berdiskusi tentang “Antropologi untuk Indonesia”. Para siswa diajak untuk bersuara mengenai situasi kondisi sosial budaya Indonesia saat ini. Setelah itu beberapa video pendek yang menampilkan keindahan alam dan budaya Indonesia ditonton bersama. “Memang ada beribu alasan untuk pesimis akan masa depan Indonesia. Namun, ada berjuta alasan mengapa kita harus tetap bangga menjadi Indonesia”, salah satu kutipan dalam video pendek.

Begitu kaya warna-warni keberagaman sosial budaya dalam ke-Indonesia-an. Pelangi itu indah karena menerima banyak warna. Taman itu indah karena didalamnya ada beragam bunga dan menampung banyak jenis tanaman. Begitu juga Indonesia ada karena kaya akan keberagaman yang saling bersama dalam “Bhinneka Tunggal Ika”. Antropologi berkembang atas dasar bahwa di dunia ini berisi banyak keberagaman manusia, budaya dan cara hidup. Oleh karena itu, antropologi hadir untuk mempelajari, mendalami hingga memahami keanekaragaman manusia dan kebudayaannnya.

“Kita hidup berdampingan dan dibesarkan dalam budaya majemuk. Oleh karena itu antropologi hadir untuk memahami liyan dengan cara emik, berdialog dengan terbuka dan dalam kesetaraan. Antropologi memiliki potensi yang besar untuk menyelamatkan warisan negeri ini. Manusia kehilangan budaya akan kehilangan identitasnya juga , kata salah satu pemateri.

Selain itu, juga diadakan sosialisasi gambaran situasi akademik dan profil Program Studi Antropologi Sosial FISIP Universitas Tanjungpura. Prodi Antropologi Sosial merupakan salah satu prodi baru di FISIP Universitas Tanjungpura yang mulai dibuka tahun 2014. Saat ini prodi Antropologi Sosial baru memiliki 3 angkatan mahasiswa (2014,2015, dan 2016).

Selain diisi dengan materi, kegiatan Anthropology Goes to School juga diselingi permainan yang mengajak partisipasi para siswa untuk bersama-sama belajar dengan cara yang menyenangkan dan mendidik. Para siswa terlihat sangat bersenang-senang dalam mengikuti permainan. Selain para siswa, beberapa guru di SMA Islamiyah pontianak juga terlihat ikut meramaikan program ini.

Program Anthropology Goes to School ini berjalan dengan lancar dan harapannya bisa menjadi acara rutin yang diadakan setiap tahun. Tentunya dengan kegiatan yang lebih menyenangkan dan bermanfaat. Program Antropologi Sosial FISIP Universitas Tanjungpura juga mulai mengembangkan sayap dengan menggandeng lebih banyak lembaga maupun komunitas.

 

(Reporter: Ya’Wahyu Pradana/ Editor: Agus Yuliono)

Tinggalkan Balasan